JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengaku tengah mengawasi pergerakan saham PT Prima Alloy Steel Universal Tbk (PRAS) terkait pergerakan sahamnya yang dinilai sejumlah pihak tidak wajar.
“Kita sedang watch,” kata Direktur Pengawasan dan Kepatuhan BEI, Uriep Budhi Prasetyo di Jakarta, Jumat (12/4/2013).
Selain mengawasi emiten terkait, otoritas bursa juga akan melihat terhadap aturan yang ada terhadap anggota bursa (AB/broker) yang memfasilitasi perdagangan saham PRAS. Artinya, jika memang ada pelanggaran akan ada sanksi.
“Artinya kalau saham bergerak naik turun, kita lihat itu valid atau tidak. Bisa saja karena ada info menyesatkan (dari emiten). Indikasi bisa dari emiten, AB atau nasabah. Kalau emiten, apakah dia sudah patuhi rambu emiten atau tidak,” jelas dia.
Sebelumnya, Masyarakat Investor Sekuritas Seluruh Indonesia (MISSI) meminta otoritas Bursa Efek Indonesia (BEI) menyelidiki dugaan manipulasi pasar pada perdagangan saham PT Prima Alloy Steel Universal Tbk (PRAS). MISSI menduga ada aktivitas cornering yang dilakukan oleh sekelompok investor yang menyebabkan harga saham PRAS bergerak tak wajar.
Ketua MISSI, Sanusi mengungkapkan, data transaksi saham PRAS pada 8 April 2013 mengalami peningkatan volume transaksi yang di luar kewajaran sebesar 202 kali dari transaksi di hari sebelumnya atau 20.200 persen lebih tinggi dari volume transaksi perdagangan di 5 April 2013. Data transaksi saham PRAS di 8 April 2013 memiliki volume 223,27 juta lembar saham senilai Rp137 miliar.
Jumlah tersebut meningkat signifikan dibandingkan volume dan nilai transaksi saham PRAS di 5 April 2013 yang masing-masing sebesar 1,1 juta lembar saham senilai Rp610 juta. Pada perdagangan 9 April 2013, volume transaksi saham PRAS kembali normal menjadi 1,4 juta lembar saham senilai Rp650 juta.
(Widi Agustian)