JAKARTA - Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar Amerika Serikat (AS) diproyeksi tidak akan banyak berubah. Hal ini seiring kembali meningkatnya nilai tukar yen Jepang,.
Menurut Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, meningkatnya nilai tukar yen terjadi seiring dengan komentar Gubernur BoJ, Haruhiko Kuroda. Dia menyatakan, kestabilan sistem keuangan sangat diperlukan terutama dengan rencana pemerintah memberikan stimulusnya.
"Pernyataan tersebut mendorong pelemahan terhadap yen yang turut membawa rupiah melemah," jelasnya di Jakarta, Kamis (30/5/2013).
Tetapi, di sisi lain, kenaikan rupiah tertahan dengan rilis berita pemangkasan outlook ekonomi China oleh The Fed sehingga terefleksi pada pelemahan yuan yang berimbas pada sejumlah mata uang di Asia Pasifik, termasuk rupiah.
Kemarin, rupiah, menurut data Bloomberg melemah 58 poin atau 0,59 persen ke kisaran Rp9.920 per USD, adapun pergerakan harian rupiah yakni Rp9.787-Rp9.928 per USD, sementara Bank Indonesia (BI) mencatat rupiah berada pada kisaran Rp9.810 per USD, adapun pergerakan harian rupiah yakni Rp9.761-Rp9.859.
(Widi Agustian)