TANGSEL - Transaksi pulsa telepon di Indonesia ternyata belum ada penjamin satuan ukurnya. Padahal, dunia internasional sudah memberlakukannya.
Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengaku masih kesulitan untuk mengukur untuk menjamin ketepatan pulsa yang akan didapat konsumen.
"Agak sulit memang, terlebih ponsel yang menggunakan isi ulang voucher. Misalnya apakah voucher pulsa yang dibeli seharga Rp10 ribu berisi pulsa dengan nominal yang sama. Itu yang belum bisa kami lakukan," ujar Direktur Direktorat Meteorologi Kemendag, Hari Prawoko, saat ditemui di Graha Widya Bhakti, Puspitek Serpong, Tangsel, Selasa (27/8/2013).
Namun secara alat metrologi atau pengukuran, Kemendag dikatakan Hari, sudah memilikinya. Namun secara sumber daya manusia (SDM) belum memadai. "Kami masih kembangkan lebih lanjut, ini masih menjadi tantangan untuk kami," katanya.
Terlebih saat ini, listrik prabayar atau voucher juga sudah diberlakukan, Hari mengaku, harus juga diukur untuk menjamin ketepatan nominal yang akan didapat konsumennya. Untuk sementara, jelas Hari, penggunaan pulsa atau voucher diawasi secara manual oleh petugas di lapangan.
(Widi Agustian)