JAKARTA - Melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) selama beberapa hari terakhir, telah menguntungkan beberapa jenis usaha yang bergerak di bidang ekspor. Para usaha tersebut antara lain seperti eksportir karet dan minyak sawit atau crude palm oil (CPO).
"Para pengusaha seperti eksportir karet dan CPO untung dengan pelemahan ini. Mana ada yang teriak sekarang?" tutur Direktur Eksekutif Departeman Komunikasi Bank Indonesia, Difi A Johansyah ketika ditemui di Kantor BI, Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Difi menuturkan, pendapat eksportir yang pendapatannya datang dari proses ekspor dalam dolar Amerika Serikat semakin meraup keuntungan dengan pelemahan Rupiah. Namun di sisi lain, pelemahan ini merugikan para pelaku impor atau importir di Indonesia.
Dia juga mengatakan beberapa waktu lalu sebenarnya rupiah telah menunjukkan keadaan stabil pada suatu level di mana pasar dua arah yakni dilepasnya valas oleh para pemilik valas, telah terjadi.
"Rupiah sebelumnya sudah menunjukkan kestabilan. Pada satu level di mana pasar dua arah itu telah terjadi. Pasar dua arah itu, orang yang punya valas telah melepas valasnya," ujarnya.(rez)
(Widi Agustian)