Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kilang Elpiji Atasi Tingginya Importasi Gas

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Senin, 12 Mei 2014 |09:56 WIB
Kilang Elpiji Atasi Tingginya Importasi Gas
Ilustrasi (Foto:Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Di tengah melonjaknya kebutuhan Liquid Petroleum Gas (LPG/Elpiji) 2014 untuk  memenuhi kebutuhan domestik, kehadiran  kilang  PT Perta–Samtan Gas diharapkan mampu mengurangi impor LPG yang terus membengkak.

Kapasitas produksi kilang 710 metrik ton (MT) per hari atau setara 4,5 persen kebutuhan LPG Nasional. Kilang hasil patungan antara PT Pertamina Gas  (66 persen) dan Samtam Co dari Korea (34 persen) ini juga menghasilkan kondesat 2.299 barel per hari, dengan bahan baku gas 250 MMSCFD dari Pertamina EP Sumatera

Direktur  Operasional  PT Perta-Samtan Gas Budi Yana menjelaskan, tahun 2013 kilang ini telah mampu memproduksi 123.800 metrik ton (mt) LPG dan memasok kebutuhan LPG di wilayah Sumatera Selatan dan sekitarnya.

"Target kami 2014, akan memasok kebutuhan LPG domestik sebesar 204.000 MT,” ucap Budi dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Senin (12/5/2014).

Menurut Budi, saat ini produksi LPG Perta-Samtan Gas telah mampu memenuhi kebutuhan daerah lain seperti Kalimantan, Lampung dan Jambi. Pencapaian tersebut merupakan harapan baru bagi Pemerintah yang akan menuntaskan program konversi minyak tanah ke LPG.

Sebagaimana diketahui, di Sumatera Selatan terdapat dua kilang LPG. Selain di Banyuasin, Pertamina juga memiliki kilang di Seigerong Plaju Palembang yang sudah beroperasi sejak lama.

Sementara kilang Perta-Samtan Gas di Banyuasin  baru beroperasi 2013. Meski Indonesia memiliki  potensi gas yang besar, jenis gas yang diproduksi tidak semua bisa diolah menjadi LPG. Hal itu disebabkan oleh struktur kimia gas bumi yang dihasilkan  di Indonesia  adalah gas mentan dan butana yang lazimnya digunakan  untuk gas pipa.

Sedangkan kebutuhan LPG dalam tabung adalah gas butana dan propana yang merupakan produk ikutan dari minyak bumi. Adapun LPG dari Perta-Samtan Gas, bahan bakunya dari berasal dari gas. 

Sementara itu, Direktur Utama PT Pertamina Gas Hendra Jaya mengatakan, produksi LPG  ini akan memperkuat  bisnis pemrosesan gas Pertagas, sebagai induk Perta-Samtan. Target 2014, bisnis pemrosesan gas milik Pertagas ini akan meningkat dua kali lipat menjadi lebih dari 450 ton per hari.  Saat ini bisnis pemrosesan gas telah menghasilkan produk LPG, Natural Gas Liquids (NGL), Compressed Natural Gas (CNG ) dan Regasifikasi.

“Sebagai perusahaan gas, bisnis kami cukup luas. LPG diproduksi Perta-Samtan Gas, CNG di Mother Station di Bitung, Tangeran Banten, dan NGL di Pondok Tengah, Bekasi serta Regasifikasi Gas Arun yang rencananya akan beroperasi Oktober 2014,” katanya.

(Rizkie Fauzian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement