Bambang Brodjonegoro: Pemerintah Harus Jadi Satu Kesatuan

JAKARTA - Bambang PS Brodjonegoro yang sebelumnya sebagai Wakil Menteri Keuangan dipanggil ke Istana untuk menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi). Pemanggilan tersebut, dikabarkan dalam rangka tawaran Jokowi untuk masuk dalam jajaran menterinya.

Lantas, apakah Bambang Brodjonegoro siap untuk mengemban tugas menteri, lantaran situasi di parlemen cukup sulit, karena mayoritas adalah oposisi pemerintah? Berikut penuturan Bambang Brodjonegoro kepada Okezone kala ditemui beberapa waktu lalu.

Apakah bapak siap jika dipanggil jadi Menteri di Kabinet Jokowi?

Ya siap enggak siap. Nanti saya lihatlah. Tapi tentunya ini enggak bisa diletakkan hanya di individu-individu menteri. Pemerintah ini harus bekerja sebagai satu kesatuan, the new administration ini adalah satu kesatuan.

Tantangan para menteri akan semakin sulit enggak, karena mayoritas di DPR oposisi?

Pemerintah itu akan bisa jalan mulus kalau juga ada support parlemen, apalagi kalau Menteri Keuangan, yang praktis volume interaksi dengan DPR sangat tinggi. Jadi memang kalau parlemennya agak sulit, ya bukan berarti enggak bisa, tapi intinya perjalannya akan lebih terjal atau berat, dibandingkan jika di parlemennya mendapat dukungan yang lebih kuat.

Intinya sih itu, tantangan yang akan dihadapi oleh posisi menteri, tidak hanya menteri keuangan, menteri lain juga. Intinya kan kalau kebijakan baru, ya harus dengan UU kan harus dengan DPR.

Lalu bagaimana caranya supaya bisa menghadapi DPR?

Saya melihatnya ini bagaimana ke solid-tan antara pemerintah sendiri, supaya DPR melihat yang dihadapi adalah pemerintahan yang solid. Jadi bukan individu (menteri) yang satu ini, lalu bisa dipecah belah.

Tapi bagaimana mereka melihat pemerintah ini dilihat sebagai pemerintah yang solid. Jadi bagaimana pemerintahan ini harus berbenah supaya kelihatan solid. Dimata siapa pun termasuk DPR.

(Fakhri Rezy)