Namun di satu sisi, keputusan Sri Mulyani mundur dari kabinet Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat itu bukan menjadi satu ganjalan. Budaya mundur di Indonesia, kata dia, justru dianggap sebagai sikap positif. Nama lain yakni Mantan Dirut Pertamina Karen Agustiawan.
"Budaya mundur dan tidak mundur apakah negatif dan positif. Tapi bagi sebagian orang mundur itu positif, bisa tingkatkan citra. Memang dulu di Zaman Orde Baru mundur itu sebagai hukuman. Tetapi saat ini justru kalau mundur kan berarti kesatria, seperti Karen justru dianggap sebagai pahlawan," paparnya.
(Widi Agustian)