“Soal tata niaga ini yang sering jadi masalah. Tata niaga produk pangan kita harus disempurnakan untuk menciptakan kestabilan produks dan harga. Pupuk, pestisida, insektisida dan obat tanaman tidak lagi boleh dipermainkan spekulan. Sehingga petani kita tidak dirugikan. Ini bentuk proteksi kita terhadap petani lokal, di tengah tantangan pasar global,”jelasnya.
Di Sumatera Utara sendiri disampaikan Erry, pihaknya akan terus meningkatkan target produksi pangan, khususnya padi. Di tahun ini, pihaknya menargetkan 3,8 juta ton. Sementara di tahun depan, target itu akan ditingkatkan, sesuai dengan tingkat proyeksi kebutuhan masyarakat.
“Kita targetkan tahun depan bisa maksimal produksinya. Bisa swasembada. Untuk itu, mulai tahun ini kita sudah siapkan perbaikan saluran irigasi, alat dukung tanam, bibit dan pembekalan keahlian tanam padi kepada petani,” tutupnya.
(Fakhri Rezy)