Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Anggota OPEC, Angola Tak Bisa Beri Diskon Ekspor Minyak

Risna Nur Rahayu , Jurnalis-Senin, 01 Desember 2014 |20:11 WIB
Anggota OPEC, Angola Tak Bisa Beri Diskon Ekspor Minyak
Anggota OPEC, Angola Tak Bisa Beri Diskon Ekspor Minyak (Ilustrasi: Reuters)
A
A
A

JAKARTA – Kerjasama impor minyak dari Sonangol EP dinilai tidak sesuai dengan perjanjian. Pasalnya, hal tersebut berbeda dengan realisasi yang dijanjikan dengan pihak Angola.

Menteri BUMN Rini Soemarno dan Menteri ESDM Sudirman Said sebelum kontrak ditandatangani sudah melakukan pencitraan ke publik dengan mengatakan ada diskon USD15bbl atau penghematan Rp30 miliar per hari.

"Pembelian minyak Goverment to Goverment bisa saja terjadi. Namun Angola itu masuk dalam anggota pengekspor minyak, artinya mereka juga terikat dengan harga pasar dunia," ujar Iwa dalam keterangan tertulis, Jakarta, Senin (1/12/2014).

Menurutnya, diskon bisa saja diberikan apabila kerjasama itu Goverment to Goverment, artinya yang memberikan diskon adalah pemerintah. Sedangkan Angola sebagai negara pengekspor minyak bagian dari OPEC tidak bisa serta merta menurunkan harga di bawah harga market.

"Diskon itu ada di kebijakan negara. Kalau Angola tidak termasuk dari anggota OPEC, dia bisa memberikan diskon. Pasalnya, Angola adalah anggota OPEC," tegasnya.

Seharusnya, sebagai tokoh publik, pernyataan Presiden dan menteri ESDM dan menteri BUMN itu mewakili jajaran di bawahnya seperti Pertamina.

Menurutnya, kepercayaan itu dimulai dari Presiden, kemudian level berikutnya adalah Menteri ESDM dan BUMN, lalu operator Pertamina. Disini terlihat perbedaan penafsiran antara jajaran menteri dengan Pertamina.

"Situasi sekarang, terjadi perbedaan antara Pertamina, Menteri BUMN dan Menteri ESDM. Siapa yang melakukan kesalahan," pungkasnya.

Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) hari ini menjalin kesepakatan dengan Sonangol EP, perusahaan migas nasional Angola, untuk kerjasama pengembangan bisnis hulu, hilir, dan perdagangan migas. Kerjasama kedua perusahaan ini diharapkan menjadi salah satu milestone Pertamina untuk terus mendukung ketahanan energi nasional yang kuat.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement