YOGYAKARTA - Saat pertemuan di Asian Summit, Myanmar, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sempat dibuat malu oleh pertanyaan Presiden Vietnam. Padahal pertanyaan Presiden Vietnam hanya satu kalimat.
Seperti diketahui, Vietnam adalah satu negara produsen beras. Di sisi lain, kebutuhan beras Indonesia yang tinggi harus dipenuhi lewat impor. Pasalnya, konsumsi beras tidak sebanding dengan produksi yang dihasilkan dari dalam negeri. Salah satu yang menjadi negara penyuplai beras adalah Vietnam.
"Saya malu waktu ketemu Presiden Vietnam ditanya, Pak Presiden, kapan beli beras kita lagi?" kata dia saat mengisi Kuliah Umum di UGM Yogyakarta, Selasa (9/12/2014).
Meski tak menjawab langsung, namun Jokowi berpikir tidak akan mengimpor beras untuk menyuplai kebutuhan pangan di negeri ini. "Saya berpikir, tunggu saja nanti kalau Indonesia sudah bisa ekspor, baru dia ngerti," ujarnya.

Menurut dia, salah satu yang harus dibenahi agar swasembada pangan tercapai adalah infrastruktur. Menurutnya, pembangunan infrastruktur juga akan menghilangkan ketimpangan harga antar wilayah yang ada selama ini. "Kita tidak perlu malu belajar, China itu bisa melompat cepat karena infrastruktur baik, kita perlu pertumbuhan ekonomi tumbuh cepat," katanya.
Dia melanjutkan, pembangunan infrastruktur akan lebih mudah terlaksana, lantaran ada anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang dapat dialihkan untuk membangun sejumlah waduk serta memenuhi kebutuhan petani demi memenuhi target swasembada pangan.
"Kita juga gunakan dana pengalihan subsidi untuk membangun infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia, baik itu 24 pelabuhan tol laut, jalur kereta api maupun jalan tol di semua wilayah Indonesia," jelasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)