Pengamat penerbangan Dudi Sudibyo membandingkan kejadian Lion Air dengan kejadian Air Asia yang beda penanganannya.
"Apa yang dilakukan Menteri Jonan waktu peristiwa jatuhnya pesawat AirAsia yang (intensif) turun langsung ke lapangan harusnya juga dilakukan pada saat kejadian Lion Air ini. Ini kan insiden besar juga. Ribuan penumpang. Saya kecewa beliau tidak turun, seperti pilih kasih," kata dia kepada Okezone, Selasa (24/2/2015).
Menurut Dudi, dengan kehadiran Menhub Jonan di lokasi tersebut dapat mewakili social control dan sebagai regulator. Dan dirinya yakin, jika Menhub Jonan datang ke lokasi tersebut, semua jajaran direksi Lion Air pasti akan ikut hadir semua.
"Dengan adanya Menteri Jonan, saya yakin semua direksi (Lion Air) bakal hadir. Tapi ini malah tidak, seolah-olah ada perlakuan lain," katanya.

Keterlambatan penerbangan Lion Air terjadi sejak 18 Februari 2015. Manajemen Lion Air menyebut, delayed tersebut terjadi disebabkan banyaknya pesawat maskapai berlogo singa merah itu yang rusak, yakni sebanyak delapan pesawat. Akibatnya, banyak penumpang terlantar di Bandara Soekarno-Hatta, dan sejumlah bandara lainnya di Indonesia.
(Martin Bagya Kertiyasa)