Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Monsanto Beri USD20 Juta untuk Pasar Benih Jagung Domestik

Rizkie Fauzian , Jurnalis-Selasa, 03 Maret 2015 |14:31 WIB
Monsanto Beri USD20 Juta untuk Pasar Benih Jagung Domestik
Ilustrasi: Reuters
A
A
A

JAKARTA – PT Monsanto Indonesia merupakan perusahaan multinasional asal Amerika Serikat (AS) yang bergerak di bidang agrikultur yang memproyeksikan pertumbuhan benih jagung hybdira akan naik dari 10 menjadi 15 persen per tahun. Untuk mendukung target tersebut, perusahaan mendorong kenaikan kapasitas terpasang pabrik benih jagung dari 10.000 menjadi 14.000 ton.

CEO Monsanto Indonesia Mauricio Amore mengatakan, pertumbuhan produksi benih jagung hybrida Monsanto mencapai 10 hingga 15 persen per tahun. Monsanto memiliki pabrik di Mojokerto dengan luas lahan 7.000 hektare dan kapasitas produksi 14.000 ton. Tahun lalu, perusahaan memproduksi 6.500 ton benih jagung hybrida.

"Saat ini ada 25.000 petani kami yang tersebar utamanya di Jateng dan Jatim, dan akan terus ditambah untuk kebutuhan benih domestik dan ekspor," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (3/3/2015).

Perusahaan menginvestasikan USD15 juta hingga USD20 juta per tahun demi mengejar pangsa pasar domestik hingga 25 persen. Pihaknya optimistis, meski harga komoditas global mengalami tren penurunan, hal tersebut tidak berdampak signifikan pada penjualan benih jagung lokal miliknya.

Kenaikan pertumbuhan akan disinergikan dengan komitmen perusahaan untuk mendukung kenaikan produktivitas jagung milik petani. Setelah mengembangkan program pemberdayaan petani jagung di Mojokerto, Jawa Timur, perusahaan benih asal Amerika Serikat (AS) itu kembali akan menggelar program serupa di Pak-Pak, Sumatera Utara.

Program itu, sejalan dengan komitmen perusahaan dalam menumbuh kembangkan agrobisnis yang berkelanjutan, perusahaan terus memberi pemahanan kepada petani tentang pertanian berkelanjutan, dan mencegah deforestasi hutan.

"Nantinya produktivitas petani yang kami suplai benih jagung hybrid DK bisa naik hingga 12 ton per hektare dari 5 ton per hektare. Penghasilan petani pun bisa mencapai Rp3 juta per bulan," ungkapnya.

Sebelumnya, perusahaan mengadakan program pemberdayaan 100 petani di Mojokerto, Jawa Timur, di lahan seluas 50 hektare. Program tersebut membantu petani meningkatkan produktivitasnya. Produktivitas naik 14 persen menjadi 7,97 ton per hektare dengan tambahan penghasilan Rp 2,9 juta per hektare.

"Kami menjaring petani sebagai mitra kami. Kami memastikan kepada petani ketersediaan benih dan kualitas yang bagus untuk memastikan bisnis berkelanjutan kami," ujarnya.

Tercatat, Monsanto Indonesia memproyeksikan dalam dua tahun ke depan kapasitas terpasang pabrik benih jagung hybrid yang dimiliki akan mencapai full capacity atau sebanyak 14.000 ton dari kapasitas terpasang sebesar 10.000 ton.

(Rizkie Fauzian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement