KULONPROGO – Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang ada di Kulonprogo tidak banyak memiliki stok untuk memenuhi kebutuhan beras bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS). Akibatnya pada Maret ini harga beras PNS naik dari Rp8.600 menjadi Rp9.600 per kilogram (kg).
Ketua Asosiasi Gapoktan Kulonprogo Margiono mengatakan, kenaikan harga beras PNS terpaksa dilakukan karena terjadi kekosongan stok. Stok yang ada di Gapoktan sudah habis sejak akhir Desember lalu. Mulai awal Maret inilah baru ada stok dari pembelian di petani. Hanya saja harganya juga sudah ikut naik.
“Maret ini kita naikkan harganya, mudah-mudahan April sudah kembali,” jelasnya.

Saat ini serapan beras lokal di kalangan Petani baru sekitar 20 ton saja per bulannya. Padahal harapan dari bupati bisa mencapai 90 ton. Dalam proses pengadaan selama ini menggunakan model subsidi silang. Saat harga murah harga beras bisa di bawah harga pasar. Sedangkan saat masa paceklik stok bisa dikeluarkan dan harga tetap lebih murah.
Salah seorang PNS Gunawan, sebenarnya keberatan dengan harga yang baru. Sebab kenaikan ini berangkai dengan kenaikan harga BBM, elpiji dan produk yang lainnya. Mestinya, harga tetap dipertahankan, karena tidak semua PNS mampu.
“Sebelumnya BBM dan elpiji naik, ini malah ikut naik,” ujarnya.
(Meutia Febrina Anugrah)