Arif menuturkan, kedua negara tersebut bahkan telah memiliki daftar negara yang lebih banyak. Dia mencatat untuk Malaysia ada 164 negara dan Thailand 56 negara. "Kalau kita 15 tambah 25 jadi 40. Kalau sudah disetujui (duta besar) kita akan komunikasikan," jelasnya.
Arif menghitung jika target penambahan 15 persen dari masing-masing negara tercapai, maka diharap dapat penambahan devisa negara sekira USD1 miliar atau Rp12 triliun jika mengacu kurs Rp12.000 per USD.
"Total negara katakan 5 juta, tambah 15 persen, tambah 750 ribu wisman. Kalau dikalikan hampir USD1 miliar penambahannya dari bebas visa," pungkasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)