Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Negara Hemat Devisa Ribuan Triliun dari Campuran Biofuel 15%

Kurniasih Miftakhul Jannah , Jurnalis-Senin, 23 Maret 2015 |18:42 WIB
Negara Hemat Devisa Ribuan Triliun dari Campuran Biofuel 15%
Ilustrasi: Reuters
A
A
A

JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) meyakini bahwa kebijakan pemanfaatan B15 (pencampuran Bahan Bakar Nabati atau biofuel 15 persen pada BBM) dapat menghemat devisa. Pasalnya negara akan terus mengurangi biaya impor BBM.

"Pelaksanaan mandatori B15 akan dapat menyerap produksi biodiesel dalam negeri sebesar 5,3 juta kiloliter (setara dengan 4,8 juta ton Crude Palm Oil) dan memberikan penghematan devisa sebesar USD2,54 miliar (Rp32.093 triliun, kurs Rp12.635 per USD)," sebutnya di Kementerian ESDM, Senin (23/3/2015).

Lebih lanjut dia mengatakan bahwa disparitas antara Harga Indeks Pasar (HIP) biodiesel dengan harga BBM solar semakin meningkat. Maka dari itu diperlukan langkah untuk dapat mengatasi kondisi tersebut melalui penyediaan CPO untuk biodiesel dalam volume dan nilai yang wajar.

Dia menyebutkan ketersediaan CPO sebagai bahan baku Biodiesel sangat mencukupi di mana produksi CPO pada tahun 2014 mencapai 31 juta ton dengan pemakaian domestik sebesar 30 persen dari total produksi dan akan meningkat menjadi 33 juta ton pada tahun 2015.

Selain itu, pemerintah tengah menyiapkan instrumen kebijakan fiskal dalam rangka mendukung pelaksanaan B15 melalui pengendalian terhadap penyediaan CPO yang dipergunakan sebagai bahan baku biodiesel.

"Termasuk di antaranya adalah peninjauan kembali HIP Biodiesel karena adanya dukungan dari produsen minyak sawit yang berkontribusi dalam penyediaan bahan baku biodiesel," imbuhnya.

"Kami berharap seluruh stakeholder terkait, baik instansi pemerintah, swasta, masyarakat maupun media turut berperan aktif mendukung dan mengawasi program B15 sehingga dapat berjalan dengan baik," tandasnya.

(Rizkie Fauzian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement