"Untuk block engine yang diekspor sudah dilakukan, setiap tahunnya sebanyak 250 ribu. Kemudian dari Thailand akan dipasarkan ke berbagai negara," ungkap Presiden Direktur PT IAMI Yohannes Nangoi di Karawang, Selasa (7/4/2015).
Dia mengatakan, adanya dorongan ekspor 20 persen terhadap kendaraan dalam bentuk utuh, akan memberikan harapan baru bagi industri otomotif asal Jepang tersebut.
"Ekspor itu tidak gampang. Jadi perlu melihat pasar yang dituju dulu. Saat ini kami bersiap dan tahun depan baru dapat dimulainya. Kami menunggu dari prinsipal untuk ekspor," jelas dia.
Selain itu, dia mengatakan permintaan Menteri Perindustrian Saleh Husin untuk mendorong 50 persen produk yang dihasilkan di pabrik Karawang untuk diekspor, menjadi sebuah tantangan baru bagi perseroan. Namun, dia tidak mau berjanji serta akan tetap mencoba pada tahun pertamanya.
"Permintaan Pak Saleh, tantangan buat kami. Tahun depan kita harapkan 20 persen ekspor dan untuk 50 persen untuk tahun-tahun berikutnya," katanya.
Menurut dia, Isuzu juga akan meningkatkan lokal kontennya dengan tetap melihat beban biaya dan keuntungan. Pasalnya, kini penggunaan lokal konten di kendaraan Isuzu, khususnya Elf dan Giga hanya sebesar 40 persen.
"Rata-rata ke depan kami akan tingkatkan menjadi 60 persen. Kita akan melakukan pembinaan UKM, karena barang tier-1 banyak di suplay oleh UKM," tandasnya.
(Martin Bagya Kertiyasa)