JAKARTA - Pengusaha mebel dan furniture yang tergabung dalam Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI) mengeluh sulitnya mendapatkan akses pinjaman yang besar dari perbankan didepan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Pengusaha furniture dan handycraft industri kecil itu harus diberi akses yang sama terhadap perbankan bahwa jumlah kreditnya tidak sama no problem. Tapi aksesnya harus sama," kata Soenoto di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (15/4/2015).
Menurut Soenoto, pihaknya tidak mempermasalhkan jumlah nominal dari yang didapatkan pengusaha kecil jika dibandingkan pengusaha besar.
"Bahwa pengusaha besar dapat Rp100 miliar, pengusaha kecil dapat Rp100 juta enggak masalah. Tapi akses how to getting the loan harus disamakan," tegasnya.
Diakui dirinya, selama ini perbankan pelat merah memandang negatif terhadap pengusaha furniture dan handycraft.
"Bahwa di tempat orang deposito 6 persen. Tapi kenapa harus di 12 persen," tukasnya.
(Fakhri Rezy)