Dalam proyek kereta cepat ini tidak hanya China yang terlibat. Jepang melalui lembaga donor Japan International Cooperation Agency (JICA), sebetulnya baru merampungkan fase pertama studi kelayakan megaproyek tersebut.
Ia memastikan, bahwa kesempatan Jepang dan China untuk menggarap kereta cepat ini masih kesempatan yang sama atau 50:50.
Dalam proyek kereta cepat ini, dikatakannya, pemerintah menunjuk BUMN Wijaya Karya untuk konsorsium dari Indonesia. Pihaknya menegaskan, tidak memberikan proyek ini tidak diberikan kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI) lantaran perusahaan itu sedang fokus menggarap jalur kereta trans Sumatera.
Pihaknya juga tidak menanpik sengaja membagi-bagi kue proyek kepada BUMN agar lebih fokus. "Kita melihat saat sekarang ini ada pembagian," terangnya.
(Rizkie Fauzian)