JAKARTA – Masyarakat Dompu, Nusa Tenggara Barat melakukan gerakan Pengembangan Komoditas Unggulan Pijar (Satlak). Hal ini untuk mengembalikan kepercayaan dalam menanam jagung.
"Dompu memilih jagung sebagai primadona utamanya, karena tiba-tiba saja minat warga menanam jagung melonjak tajam," ucapnya di Bupati Dompu Nusa Tenggara Barat Bambang M Yasin di Kantor Kementan, Jakarta, Senin (4/5/2015).
Dirinya menjelaskan, sebelumnya gerakan penanaman jagung tidak direspons dengan baik. Lantaran selama ini jagung sering dirusak oleh babi hutan. Hal tersebut, lanjutnya, keraguan itu membuat kepercayaan petani berkurang. Namun, dengan Satlak memberikan kepercayaan kembali.
"Sejumlah langkah nyata saya sampaikan pada warga dompu, untuk mendukung pengembangan budidaya jagung yang akan menjadi primadona utamanya," ucapnya.
Ia menjelaskan beberapa langkah nyata percepatan pembudidayaan, antara lain :
1. Membuka 10 ribu lahan baru untuk pengembangan budi daya.
2. Menyediakan Sekitar 5.000 bibit unggul siap tanam dengan harga subsidi pada petani.
3. Mempermudah akses petani kepada bank dengan memberikan jaminan dari dana APBD
4. Memastikan stabilitas harga jual jagung dengan menetapkan harga jual terendah Rp2.000 kepada perusahaan mitra pemerintah daerah.
5. Melibatkan pihak TNI di tingkat desa untuk mendampingi petani.
(Fakhri Rezy)