Isu Beras Palsu Pukul Omzet Pedagang di Pasar Mutiara Bekasi
BEKASI - Toko Beras S, penjual beras yang diduga tercampur beras plastik, untuk sementara waktu ditutup. Namun ternyata di pasar tradisional Tanah Merah Perumahan Mutiara Gading Timur, Mustika Jaya, Kota Bekasi tersebut, ada satu pedagang beras lainnya yang tetap beroperasi.
Willem (48) pedagang beras yang berada satu barisan dengan Toko Beras tetap membuka tokonya dan berjualan seperti biasanya. Diakuinya, dugaan beras palsu di Toko Beras milik S itu membuat omzet penjualan berasnya menurun sekitar 30 persen.
"Pengaruh sih biasanya jual sehari satu ton, pas kemarin turun sekitar tujuh kuintal," kata Willem di tokonya, Rabu (20/05/2015).
Mengenai pemeriksaan yang dilakukan Disperindag Bekasi kemarin, Willem mengaku mengenal pemilik Toko S tersebut. "Lima tahun saya dagang di sini yang kenal pasti sesama pedagang. Cuma sebatas kenal karena kita kan sudah sama-sama sibuk mengurus pelanggan," katanya.
Willem pun mengakui, jika antarsesama pedagang beras di pasar itu jelas memiliki persaingan. Namun, persaingan yang dilakukan olehnya itu sehat. "Enggak ada masalah, soal produk kita masing-masing," katanya.
Diakui dirinya, memang selama ini dirinya mengenal S dan cara berdagangnya bagus dan memiliki pelanggan yang lebih darinya. Tapi, melihat itu dirinya tidak merasa iri atau ingin mengganggu usahanya.
"Rejeki itu berasal dari yang di Atas, sehingga saya percaya itu dan menjalani saja apa yang saya kerjakan," jelasn Willem yang sejak 2011 itu dagang beras di pasar itu.
Sementara itu, dapat diinformasikan Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi dan jajarannya rencananya akan mendatangi pasar tradisional Tanah Merah Perumahan Mutiara Gading Timur, Mustika Jaya, Kota Bekasi. (Djamhari)
(Widi Agustian)
