Franky Sibaranni, kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), mengaku dirinya bekerja keras demi mengamankan pemodal. Bersama itu pula, ia menekankan data yang memperlihatkan bahwa usaha pemerintah mulai menuai hasil.
Perekonomian Indonesia melambat hingga yang terendah dalam enam tahun pada Kuartal I. Meski demikian, BKPM membukukan nyaris Rp125 triliun modal, naik sebesar 16,9 persen dari periode yang sama tahun lalu, kata Franky. Berikut angka-angka terkiat target BKPM untuk beberapa tahun mendatang.
15,1 persen
Demi mendukung target pertumbuhan 7 persen, BKPM menargetkan penguatan investasi langsung sebesar 15,1 persen setiap tahun selama lima tahun. “Modal langsung diharapkan dapat menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi di luar belanja pemerintah untuk sektor infrastruktur,” sahutnya.
Untuk mewujudkannya, pemerintah mesti dapat menjamin pemodal, bahwa mereka serius membantu mereka menanamkan investasi di Indonesia.
Investasi asing memperlihatkan pertumbuhan dalam beberapa tahun terakhir. Namun, BKPM terpaksa membatalkan ribuan izin pemodal, akibat sulitnya mendapat lisensi dari pemerintah setempat guna memulai sejumlah proyek. Kebijakan satu pintu yang baru diluncurkan di provinsi-provinsi Indonesia diharapkan dapat memudahkan prosesnya.
256 hari
BKPM berusaha mengurangi proses penerbitan izin dalam sektor listrik, salah satu area prioritas investasi. Dulu, pemodal mesti melewati 49 prosedur dalam 923 hari. BKPM memangkasnya jadi 25 prosedur dalam 256 hari. Di lain sisi, Bank Dunia dalam survei kemudahan bisnis mencatat Indonesia pad aperingkat 114 dari 189 negara. Sejumlah pemodal menyatakan, minimnya infrastruktur serta kepastian hukum masih menghambat masuknya modal ke Indonesia.
USD151 miliar
BKPM mengidentifikasi investasi sektor potensial senilai USD151 miliar, demikian keterangan Franky. Menurut catatan BKPM, negara-negara Asia masih menjadi sumber modal Indonesia. Cina memimpin barisan sumber modal. Beijing menunjukkan minta pada lebih dari 50 proyek potensial atau ekspansi yang senilai hingga USD83,2 miliar. Posisi China disusul Jepang serta Korea Selatan.
88
Jumlah perusahaan yang bekerja sama dengan BKPM demi melumpuhkan hambatan modal. Hambatan termasuk pembebasan lahan, penerbitan izin, pasokan bahan mentah serta kebijakan pajak. Puluhan perusahaan itu mencerminkan realisasi investasi sebesar USD41 miliar. Hingga 22 Mei, BKPM mendampingi 22 perusahaan guna mengatasi tantangan itu.
(Widi Agustian)