JAKARTA - Di tengah maraknya persaingan pelbagai perusahaan taksi menguasai jalan-jalan Jakarta yang kian padat, Blue Bird Group masih menjadi yang terdepan.
Armadanya terdiri atas 32.000 unit taksi yang terdapat di 17 kota. Perusahaan ini dirintis oleh nenek Noni Purnomo, sang presiden direktur, pada 1965.
Tahun lalu, Blue Bird menggalang Rp2,45 triliun dari penawaran saham perdana. Pada kuartal pertama 2015, perusahaan telah menghabiskan Rp2 triliun guna melunasi utang dan melakukan ekspansi lewat pembelian lahan atau kendaraan baru.
Meski perekonomian telah melambat, pendapatan Blue Bird pada triwulan pertama naik 17 persen menjadi Rp1,28 triliun, ujar Adi Hartadi, kepala investor relations PT Blue Bird Tbk, lewat email. Pertumbuhan bersumber dari lonjakan jumlah penumpang hingga 7 persen serta kenaikan tarif demi mengikuti revisi harga bahan bakar. Perusahaan berencana menambah armada dan telah mendapatkan 6.000 izin baru.
Sejak Noni kecil, taksi sudah mengalir dalam darahnya. Ia mengaku berkendara sendiri setidaknya sekali untuk mengarungi kemacetan Jakarta. Lulusan fakultas teknik industri ini juga memahami pentingnya teknologi baru.