Bertambahnya kelas menengah di Indonesia turut meningkatkan akses ke peranti-peranti yang memungkinkan pengguna melihat konten online. Layar ponsel pintar dan tablet yang lebih besar juga menjadikan peranti mobile “alat populer bagi konsumen untuk mengakses konten,” kata Susan Salop, wakil presiden TubeMogul di Asia, pembuat software untuk iklan video digital asal California.
“Indonesia berada dalam posisi unik: pertumbuhan populasi terjadi berbarengan dengan perkembangan teknologi yang tidak tertandingi,” kata Salop.
Banyak brand kini memilih langsung beriklan digital tanpa mengeluarkan banyak uang untuk pemasaran tradisional, seperti billboard dan iklan televisi. Pasar e-commerce yang tengah naik daun juga turut mengangkat valuasi sektor iklan digital di Indonesia, kata pengamat.
Dalam dua tahun terakhir, perusahaan e-commerce “mengalokasikan anggarannya dalam jumlah besar untuk iklan,” kata Italo Gani, CEO perusahaan rintisan periklanan Adskom, yang membantu pengembang situs lokal membuat iklan banner dengan target lebih baik.