JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengatakan, saat ini jutaan benur (benih) lobster masih banyak yang diselundupkan. Dirinya menyebutkan, banyak cara yang dipakai para penyelundup. Mulai dari kargo, lewat udara, hingga pakai koper yang isinya dicampur dengan benur ikan lainnya.
Menteri Susi mengungkapkan, benur lobster seharusnya sudah tidak lagi diekspor apalagi di selundupkan, sebab Oktober 2015 akan terjadi panen. "Kalau sekarang kan masih El Nino, kemarau panjang, kalau bibitnya diambilin kan susah," kata Susi di Gedung Mina Bahari III, Jakarta, Kamis (25/6/2015).
Guna mengurangi bibit lobster jiarah ke luar negeri, Susi mengaku akan meminta kepada para Duta Besar (Dubes) terutama Vietnam dan Singapura yang menjadi tempat transit produks ekspor untuk tidak menerima lagi pengiriman ekspor bibit.
"Vietnam dan Singapura yang menjadi tempat transit untuk tidak menerima dan dipakai sebagai tempat transit. Bibit seperti itu harusnya disimpan di negeri sendiri," tambahnya.
Susi menyebutkan, jika hal tersebut terus terjadi, tidak bisa dipungkiri, penduduk Indonesia yang sekitar 250 juta orang ini sekitar 50 juta orang akan menjadi imigran usai Sumber Daya Alam (SDA) terutama sektor kelautan dan perikanan habis.
"Jadi kita butuh rasa saling menghormati, menghargai aturan hukum masing-masing. Saya harap perusahaan-perusahaan importir Vietnam mengerti hal ini. Karena kalau tidak, nanti kita juga akan buat satu aturan untuk tidak menghormati orang yang tidak menghormati kita," pungkasnya.
(Widi Agustian)