Aksi mogok itu juga membuat pedagang daging sapi di sejumlah pasar tradisional tidak berjualan. Seperti halnya dilakukan puluhan pemotong daging sapi (pejagal) di RPH Depok yang ikut aksi mogok nasional.
“Pejagal dagingnya yang mogok di RPH, selama empat hari ke depan. Mereka tidak melakukan pemotongan di Depok ikut dan secara nasional,” kata Kepala Bidang Peternakan Dinas Pertanian Peternakan dan Perikanan Kota Depok Tinte Rosmiati, Minggu (9/8/2015).
Tinte menjelaskan para pedagang merasa terdapat korelasi jika impor hewan sapi dibatasi akan berkorelasi pada pasokan daging sapi. Meskipun ada anggaran dari pemerintah terkait pengembangbiakan daging sapi, Tinte menilai hal itu tidak dapat berlangsung secara instan.
“Memang ada budget untuk itu untuk menggalakkan budidaya sapi lokal. Beberapa pengusaha sapi lokal kan juga tetap berjalan, mereka juga lebih senang sapi impor,” ungkapnya.
Tinte menjelaskan memanen sapi bukan hal yang cepat dan membutuhkan waktu berbulan – bulan. Pantauan di Pasar Depok Jaya, lapak pedagang daging sapi tidak berjualan alias sepi.
“Kan tidak bisa cepat, karena sapi juga anaknya lahir satu – satu tidak seperti ayam yang bertelur sekaligus banyak,” jelasnya.
(Rizkie Fauzian)