Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pencurian Hingga Sabotase Warnai Bisnis Hulu Migas

Kurniasih Miftakhul Jannah , Jurnalis-Kamis, 20 Agustus 2015 |19:23 WIB
Pencurian Hingga Sabotase Warnai Bisnis Hulu Migas
Ilustrasi: Okezone
A
A
A

PRABUMULIH - Wilayah Sumatera Selatan dikenal sebagai salah satu lumbung energi migas di Indonesia. PT Pertamina EP Asset dua yang berkantor di Kota Prabumulih menjadi salah satu Kontraktor Kontrak Kerjasama yang turut beroperasi di Sumatera Selatan.

Sepanjang lebih dari 700 kilometer (km) panjang rute transportasi pencarian migas yang terbagi menjadi 2 rute pipa yaitu rute Limau - Prabumulih hingga ke Plaju sepanjang 391 km dan rute Pendopo - Adera hingga ke Plaju sepanjang 330 km.

Menjalani bisnis yang besar tersebut tentu memiliki tantangan. Asset 2 General Manager Ekariza mengatakan dalam proses menyediakan energi ini bukan hal yang mudah.

"Selain masalah teknis, banyak juga permasalahan sosial yang dapat mengganggu operasional seperti upaya pencurian fasilitas produksi, pencurian minyak, sabotase dan beberapa hal lain," ungkapnya di Kantor Pertamina EP Asset 2 Prabumulih, Kamis (20/8/2015).

Untuk itu, guna mengantisipasi tindakan seperti pencurian dan sabotase, pihaknya menyatakan Pertamina EP selama 24 jam beroperasi dan memantau pipa-pipa migas.

"Selama 24 jam penuh kami beroperasi mengamankan produksi migas agar berjalan lancar dan dapat memenuhi kebutuhan energi bagi Indonesia terutama di wilayah Sumatera Selatan," sebutnya.

Selain itu, pihaknya mengaku turut memberi pemasukan bagi daerah melalui dana bagi hasil yang sudah diatur oleh Kementerian keuangan dalam Dana Perimbangan Pusat dan Daerah.

"Mengingat tingginya kebutuhan akan energi, kami meminta dukungan dari seluruh pihak agar kami di lapangan dapat beroperasi secara lancar sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih besar bagi negara dan daerah penghasil," pungkas Ekariza.

(Rizkie Fauzian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement