Koordinator Aliansi Buruh Adidas dan Ketua Umum SBGTS-GSBI PT PDK, Kokom Komalawati, menjelaskan saat ini sikap pemilik brand baik Adidas maupun Mizuno lepas tangan seakan tidak ada tanggung jawab apapun atas nasib buruh yang sudah memberikan banyak keuntungan. Menurutnya, perusahaan seperti lintah yang hanya menyerap keringat buruh.
Menurutnya, pemilik Merk merupakan pihak yang memiliki tanggung jawab paling besar, karena pemilik merk yang menentukan atas semua kebijakan atas produk yang akan dikerjakan.
“Tapi pemilik merek baik Adidas maupun Mizuno tidak lebih dari penghisap-penghisap tenaga buruh Indonesia,” ujar Kokom kepada Okezone, Rabu (19/8/2015)
Dia mengatakan dalam penandatanganan Freedom Of Asosiation (FOA), Adidas dan Mizuno merupakan kedua brand yang memiliki kode etik. Tetapi, kedua brand tersebut tidak memiliki kontrol atau pengawasan atas berjalannya semua aturan yang sudah mereka tetapkan.