Setelah mengalami kerugian selama empat tahun berturut-turut, Hitachi akhirnya berhasil membukukan laba operasional sebesar 600,4 miliar yen atau setara USD4,89 miliar (Rp67,239 triliun, mengacu kurs Rp13.750 per USD) pada tahun fiskal 2014.
Adapun laba tersebut merupakan laba tahun kedua secara berturut-turut dan memecahkan rekor. Penopang laba berasal dari permintaan kuat untuk lift di China, serta penjualan yang kuat dari onderdil mobil dan produk elektronik. Akan tetapi, laba tersebut di luar pemangkasan biaya.
Pria yang berusia 69 tahun ini merupakan seorang insinyur yang telah bergabung dengan Hitachi sejak 1970 dan meniti karier dari bawah. Kini, dia ingin melanjutkan perusahaan untuk menjual bisnis hard disk drive dan operasi konsumen terkait, memilih untuk berkonsentrasi pada penjualan pembangkit listrik dalam skala besar, jalur kereta api dan fasilitas pengolahan air.
Setelah menjadi salah satu perusahaan yang paling mampu berputar menjadi lebih baik secara luar biasa dalam sejarah perusahaan Jepang, kini Nakanishi menjadi ketua dan kepala eksekutif Hitachi pada April 2014.
(Fakhri Rezy)