Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kinerja Satu Tahun Kementerian Perindustrian

Dhera Arizona Pratiwi , Jurnalis-Kamis, 19 November 2015 |15:41 WIB
Kinerja Satu Tahun Kementerian Perindustrian
Menteri Perindustrian Saleh Husin (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Satu tahun adalah waktu yang sebentar untuk bisa mendongkrak industri di tengah pelemahan ekonomi global. Namun, roda ekonomi harus terus bergerak. Bagaimana Menteri Perindustrian mendorong semuanya?

Menurut Menteri Saleh, dalam satu tahun masa kerjanya bukanlah hal yang mudah. Dalam perjalanannya, banyak tantangan khususnya dari ekonomi global. Target pertumbuhan industri yang diinginkan pemerintahan Joko Widodo- Jusuf Kalla pun sempat diturunkan.Namun, Saleh Husin tidak gentar terus meningkatkan di atas pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Apa saja yang dihadapinya dan bagaimana strategi yang dilakukannya? Berikut ini wawancara khusus Okezone dengan Menteri Perindustrian Saleh Husin, belum lama ini.

 

Apa saja yang sudah bapak lakukan dalam satu tahun ini dan apa saja tantangannya?

Sebagaimana kita lakukan bahwa di dalam awal-awal tahun pemerintahan jokowi JK ini rintang yang dihadapin juga tidak mudah. Karena kita lihat bahwa ekonomi global yang melemah mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dalam negeri. Ini tantangan sangat berat tentu tidak hanya pemerintah tentu dengan stake holder bagaimana kita mampu bertahan untuk melewati tahun-tahun yang cukup berat. Indonesia tidak sendiri, berbagai negara juga cukup sulit. Tapi kita juga bisa lihat bahwa dalam situasi sulit ini pertumbuhan ekonomi kita cukup baik. Jika dibandingkan dengan negara lain termasuk pertumbuhn industri kita masih tetap di atas pertumbuhan ekonomi.

Bagaimana dengan kinerja perindustrian, kami dengar bahwa ada target-target belum tercapai, seperti apa?

Betul, betul, memang jadi industri itu berkisar 6,3-6,8 persen tapi dalam situasi yang tidak bisa kita bayangkan sebelumnya. Ekonomi yang mengalami pelambatan akhirnya ya tentu yang kita alami saat ini bahwa pertumbuhan ekonomi kita yang memang melambat. Kalau dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan ekonomi kita yang sampai angka 4 di kuartal III ini yakni 4,73 persen, tapi pertumbuhan industri kita masih 5,21 persen. Artinya tentu kalau dibandingkan negara kawasan, masih jauh. Ada yang nol koma, minus, ada yang satu koma, tapi kita kan pertumbuhan 5,21 persen suatu prestasi yang harus diapresiasi.

Memang ada beberapa hal yang telah kita lakukan dalam satu tahun adalah pembangunan kawasan industri. Ada 14 kawasan industri yang kita rencanakan kembangkan di luar Pulau Jawa dan kawasan industri yang memang berkembang di Pulau Jawa misalkan salah satu beberapa kawasan industri di Pulau Jawa itu adalah berbasis sumber daya alam di daerah masing-masing.

Okezone mendapat data, semula target Kemenperin 6,3-6,8 persen tapi baru-baru ini dikoreksi jadi 5,5 persen pada kuartal III-2015, apa kira-kira yang harus dikoreksi?

Iya salah satu bahwa situasi ekonomi global melemah tak mungkin kita memaksakan diri untuk tetap kekeuh ‘pokoknya pertumbuhan industri tetap bagus’. Kita ya harus realistis, apalagi tahun ini tinggal beberapa bulan, dan sudah akhir tahun. Yaa, mungkin katakan paling 5,5 persen. Itu paling yang kita bisa. Kalau bisa masuk beberapa bulan ini bisa naik hingga 5,5 persen itu suatu yang bisa kita berikan.

Tentunya kita bisa liat situasi apa saat ini, kan dengan situasi global sat ini kan tidak bisa memaksakan tumbuh tinggi enggak mungkin itu.

 

Setelah Pak Jokowi mengeluarkan beberapa paket kebijakan, kementerian yang bapak pimpin juga mengeluarkan beberapa stimulus-stimulus, apa saja?

beberapa paket kebijakan yang tentu dilakukan diambil pemerintah salah satu agar bagaimana mempercepat laju perekonomian itu sendiri. Karena dengan situasi arus perubahan ekonomi global itu pemerintah harus mengambil langkah-langkah menarik investasi, memberikan kemudahan pelaku usaha dengan berbagai kebijakan-kebijakan. Misalnya tentang penurunan biaya energi, untuk gas maupun listrik terutama jam-jam sibuk, dan juga biaya solar. Kan ini kita tahu bahwa ini mempengaruhi biaya logistik, misalnya untuk angkutan trucking atau juga mobilisasi kapal-kapal kita yang selama ini menggunakan solar menurunkan costnya sendiri.

Selain itu juga kebijakan pemerintah soal pengupahan, ini kan satu kepastian pelaku usaha maupun kepada para pekerja itu sendiri dalam range waktu tertentu bisa memprediksi apa yang cost itu sendiri. Apakah itu dalam lima tahun bisa membuat kalkulasi para pelaku usaha maupun pekerja dapat suatu kepastian upaya yang akan didapatnya, maupun juga kebijakan-kebijakan lain dalam memberikan insentif fiskal dalam membangun kawasan industri terutama dalam remote-remote area akan memberikan insentif dalam memberikan investasi.

Di samping itu juga memberikan kemudahan-kemudahan yang diluncurkan melalui BKPM atau Badan Pertanahan Nasional. BKPM mengurus bagian perizinan yang cukup dengan tiga jam bisa melakukan konstruksi di kawasan industri, dan BPN pengurusan harinya dipersingkat. Ini yang tentu langkah-langkah yang dilakukan pemerintah, tentu ini yang menjadi suatu memberikan rasa nyaman dan ketertarikan kepada dunia usaha untuk mereka lebih mudah untuk melakukan aktivitas usahanya.

Bagaimana respons pelaku industri terhadap paket kebijakan Jokowi?

Plus minus pasti ada kalau melihat paket kebijakan tersebut banyak respons positif yang diberikan dunia usaha, kita bisa melihat arus investasi yang masuk itukan cukup besar terutama untuk PNDM maupun PMA, dan pemerintah tidak berhenti dari paket-paket yang telah diberikan sampai ke IV (hingga kuartal III) tidak berhenti di situ saja, akan terus.

Paket kebijakan Jokowi tidak berhenti sampai di situ saja. Akan terus dengan tujuannya adalah selama tahun berjalan menjabat yang masih ada hal-hal yang menyulitkan dunia usaha itu akan terus-terusan diregulasi. Diregulasi aturan-aturan yang dalam rangka mempermudah dunia usaha.

Industri mana yang terpukul oleh perlambatan ekonomi yang didapatkan di kuartal III-2015?

Memang salah satu yang terkena di sektor industri yang artinya dalam kondisi ekonomi seperti saat ini adalah industri berorientasi misalnya untuk pasar domestik seperti bahan baku impor penjualnya di lokal, itu biasanya berpengaruh.

Sementara itu, industri-industri yang pertumbuhannya mendorong laju pertumbuhan ekonomi seperti industri makanan minuman justru masih meningkat pertumbuhannya. Kuartal III ini yang justru pertumbuhannya melaju adalah peralatan mesin cukup besar (kenaikannya). Sedangkan industri makanan dan minuman sangat konstan di tahun 2015 ini kisaran delapan sekian persen. Pertumbuhannya lebih tinggi itu boleh besar ini industri makanan minuman ini kira-kira sekira USD5 miliar dan juga penyerapan tenaga kerja cukup besar.

 

Walaupun akhir tahun 2015 belum selesai, apakah yang ditargetkan Presiden Joko Widodo untuk tahun 2016?

Tentunya dipersiapkan bahwa presiden mengarahkan 2016 kan kita agak terlambat pelaksanaan pengolahan belanja modal pemerintah terlambat kembali antara Mei-Juni pergerakan akan perekonomian sendiri akan lambat. Ini bapak Presiden maupun bapak wakil presiden mengarahkan bahwa belanja-belanja modal kementerian belanja modal besar untuk pembangunan infrastruktur seperti Kementerian PU, Kementerian Pertanian, dan Kementerian ESDM, itu bisa melakukannya di akhir-akhir tahun ini dah persiapan tender. Dan tahun anggaran baru 2016 bisa langsung jalan. Ini akan menumbuhkan pertumbuhan ekonomi naik.

Mengenai reshuffle, apakah mengganggu kinerja bapak?

Kita enggak usah berpikir, saya enggak pernah berpikir masuk dalam isu itu. Yang paling utama adalah kita konsentrasi bekerja, bekerja, bekerja saja. Isu apapun terserah. Kita jangan memikirkan yang lain-lain.

(Fakhri Rezy)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement