CILACAP - PT Pertamina (Persero) telah menetapkan JGC Corporation sebagai kontraktor engineering, procurement, and construction Proyek Langit Biru yang dilakukan di Refinery Unit IV Cilacap. Proyek tersebut adalah kelanjutan dari proyek Residual Fluid Catalytic Cracking (RFCC) atau peningkatan kilang Cilacap.
Aksi korporasi tersebut ditandai dengan penandatanganan penetapan kontrak yang dilakukan oleh Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto, Chairman Emeritus JGC Corporation Yoshihiro Shigehisa, dan Presiden Direktur Encona Inti Industri Y.B. Haryono.
Dwi menjelaskan Proyek Langit Biru Cilacap atau Cilacap Blue Sky Project merupakan salah satu proyek peningkatan spesifikasi gasoline dari semula RON 88 menjadi RON 92. Sehingga produk yang dihasilkan kilang terbesar di Indonesia tersebut merupakan BBM yang ramah lingkungan.
"Proyek ini disebut proyek langit biru karena produknya ramah lingkungan sesuai dengan standar Euro IV," tuturnya di Cilacap, Jawa Tengah, Kamis (26/11/2015).
Dwi mengatakan, proyek yang ditargetkan rampung dalam 34 bulan sejak penandatanganan kontrak tersebut terbagi menjadi tiga kegiatan utama, yakni melakukan revamping dengan mengubah pola operasi Unit Platforming I dari fix bed catalyst menjadi continuous catalyst regeneration, membangun unit baru berupa Light Naphtha Hydro treating dan Isomerization dengan kapasitas 21.500 barel per hari, serta pembangunan unit baru berupa utilitas dan offisite.
Proyek yang memakan investasi senilai USD392 juta tersebut ditargetkan mampu mendorong kapasitas produksi RON 92 Refinery Unit IV sebesar 91 ribu barel per hari.
"Dengan demikian, impor HOMC juga dapat ditekan dengan signifikan,” pungkasnya.
(Fakhri Rezy)