Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Special Interview: Direktur Keuangan Soechi Lines

Dhera Arizona Pratiwi , Jurnalis-Kamis, 03 Desember 2015 |13:06 WIB
<i>Special Interview</i>: Direktur Keuangan Soechi Lines
Direktur Keuangan Soechi Lines Paula Marlina. (Foto: Situs Soechi)
A
A
A

Bagaimana perusahaan mengelola untuk transaksi valas atau melakukan hedging, pinjaman atau lebih banyak melakukan ekspor?

Jadi memang untuk laporan keuangan perusahaan itu kita pakai denominasinya mata uang USD. Jadi, dengan adanya pelemahan Rupiah, ini yang membuat ditranslasikan sebagai keuntungan kurs untuk perusahaan. Nah, perusahaan sendiri itu selalu mengupayakan naturally hedge supaya tidak ada biaya-biaya tambahan untuk hedging yang akan membebankan perseroan. Di mana ya kita lihat biaya hedging di Indonesia sekarang masih relatif cukup tinggi biayanya. Tentunya semaksimal mungkin kita akan naturally hedge saja.

Anda katakan tadi untuk penyaluran distribusi banyak dalam negeri, tapi transaksi pembayaran dalam bentuk dolar. Nah kondisi urgent ini pertimbangannya seperti apa?

Jadi memang untuk jasa transportasi itu cara perhitungan rate-nya itu masih memakai basis USD. Sehingga memang dengan demikian perusahaan masih memakai USD sebagai pencatatan laporan keuangan kami.

Meski pelamahan Rupiah terhadap USD justru menguntungkan SOCI, tapi fluktuasi nilai tukar USD masih terus terjadi?

Tentunya kita mengharapkan nilai tukar yang stabil ya. Supaya kita dapat memproyeksikan pertumbuhan dengan lebih real. Tidak memasukkan proyeksi apakah itu akan untung atau rugi dari sisi kurs. Tentunya kita harapkan kurs itu stabil.

Dengan fluktuasi harga minyak mentah dan juga sektor komoditas lainnya, masih stabil? Walau di tengah trend terkoreksinya komoditas?

Saya mau jelaskan perbedaan, memang banyak asumsi-asumsi dari orang-orang yang agak mix. Memang untuk minyak dan gas ini ada aktivitas di hulu dan hilir, upstream dan downstream. Upstream itu adalah aktivitasnya lebih ke eksplorasi, jadi memang kalau harga komoditasnya itu turun, cenderung kegiatan eksplorasi itu tertunda, diturunkan atau mungkin di-stop.

Karena mungkin tidak akan efisien lagi kegiatan-kegiatan untuk pencarian dilanjutkan dengan harga komoditi yang masih relatif rendah atau belum tahu kapan naik. Tapi untuk kegiatan downstream yang di hilir ini adalah kegiatan yang sudah beroperasi berproduksi. Cenderung kalau sudah berproduksi, mereka biasanya tidak menurunkan produksinya lagi ataupun menyetok.

Karena sekali sudah produksi, ya mereka akan terus produksi sehingga untuk distribusinya sendiri. Kita melihat masih seiring dengan kegiatan produksinya itu sendiri.

Artinya ini tidak terlalu berpengaruh signifikan?

Ya. PT Soechi Lines, kita tidak ada di kegiatan eksplorasi, kita hanya di kegiatan distribusinya saja. Sehingga makanya kita bilang kita dipengaruhi oleh volumenya. Sehingga bukan dari harga komoditasnya.

Distribusi ke beberapa daerah di Indonesia. Apa kendalanya? Apakah masih terkait juga dengan permasalahan klasik infrastruktur?

 Kurang lebih memang infasruktur akan tetap masih akan menjadi masalah kalau belum ada improvement. Nah tapi tentunya PT Soechi Lines ini sudah bergerak di bidang 35 tahun. Jadi untuk operasional sehari-hari, kita juga sudah mulai mengenal risikonya dan juga untuk bisa meng-handle menyelesaikan risiko-risiko yang akan bermunculan.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement