JAKARTA - PT Sumberdaya Sewatama Tbk (SSMM) menyepakati kerjasama multilateral dengan National Gulf Investment LLc & FO Trading untuk melayani kebutuhan listrik cepat dan sementara di kawasan Timur Tengah dan Afrika menggunakan pembangkit listrik tenaga diesel atau PLTD.
Bagi Sewatama, kerjasama ini merupakan upaya Perseroan memperluas cakupan lini bisnis agar bisa terus tumbuh terutama di lini bisnis temporary power. “Hal ini sesuai dengan strategi Perseroan untuk memperbesar dan mempertahankan bisnis temporary power. Sebelumnya kami sudah masuk pasar temporary power di Thailand,” ujar kata Direktur Utama Sumberdaya Sewatama Elan B Fuadi dalam keterangan tertulisnya, Kamis (3/12/2015).
Menurut Globaldata, lembaga konsultasi riset internasional, pasar rental temporary power di kawasan Timur Tengah dan Afrika terus meningkat. Di Arab Saudi hitungan Globaldata, tahun 2016 kebutuhannya mencapai 1.200 megawatt (mw), meningkat dari tahun 2015 yang mencapai 1.000 mw. Dari angka itu, sebesar 98 persennya menggunakan mesin berbahan bakar diesel. Hal ini terjadi lantaran negara-negara Timur Tengah seperti Arab Saudi merupakan negara produsen minyak terbesar di dunia.
“Dalam tiga tahun mendatang, kami menargetkan bisa meraih sekitar 40 persen dari kebutuhan market atau sekitar 300 mw,” ungkap Elan.
Untuk melakukan penetrasi tersebut, Perseroan melakukan sinergi strategis dengan National Gulf Investment, dan FO Trading perusahaan asal Uni Emirat Arab. National Gulf Investment Group merupakan perusahaan terkemuka di kawasan tersebut yang mempunyai berbagai macam lini bisnis, antara lain properti, konstruksi hingga pembangunan infrastruktur. Dalam pengoperasiannya, Sewatama, National Gulf Investment dan FO Trading akan membentuk badan usaha bersama yang beroperasi dengan area cakupan Timur Tengah dan Afrika. “Kami yakin, kerjasama ini bisa saling menguntungkan,” ujar Nasser Ali Yaslam, CEO dari National Gulf Investment.
Dalam kerjasama ini, Sewatama mengalokasikan modal keseluruhan yang mencapai USD120 juta dalam tiga tahun ke depan. Modal itu berupa mesin-mesin “Reciprocating Diesel engine” yang akan dikirimkan secara bertahap dalam tiga tahun. “Mesin-mesin itu sudah disesuaikan dengan spesifikasi di Timur Tengah. Misalnya soal kemampuan mesin menghadapi suhu di kawasan itu yang bisa mencapai 40 derajat celcius,” ungkap Elan.
CEO National Gulf Investment (NGI) Nasser Ali Yaslam mengatakan bahwa kebutuhan akan listrik cepat dan sementara di kawasan Timur Tengah dan Afrika mencapai hingga 1.200 mw dibutuhkan untuk pemekaran dan pengadaan berbagai kawasan industri dan perumahan baru di Saudi Arabia, negara-negara Uni Arab Emirate (UAE) dan juga di Afrika. NGI Group sebagai pemain di bidang konstruksi yang sudah menggeluti industri selama lebih dari 20 tahun di kawasan Timur Tengah, memerlukan dukungan kelistrikan yang handal untuk dapat memenuhi berbagai pembangunan proyek infrastruktur di UAE dan Afrika.
National Gulf Investment Group and FO Trading juga menyertakan modal sebesar USD60 juta dalam bentuk bangunan kantor bersama di Dubai dan seluruh biaya operasional selama kerjasama berlangsung. Dalam kerjasama ini, National Gulf Investment dan FO Trading berperan dalam memasarkan mesin-mesin temporary power yang ada. Meski demikian, dalam pengoperasin mesin-mesin itu, akan dilakukan oleh tenaga-tenaga ahli dari Sewatama.
(Widi Agustian)