Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pengusaha Protes Minuman Soda Kena Cukai

Danang Sugianto , Jurnalis-Selasa, 15 Desember 2015 |16:03 WIB
Pengusaha Protes Minuman Soda Kena Cukai
Ilustrasi minuman bersoda. (Foto: Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Asosiasi Minuman Ringan (Asrim), Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi) dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) sepakat untuk menolak rencana pemerintah dan DPR RI untuk mengenakan cukai pada minuman berpemanis dan berkarbonasi (soda).

Ketiga perkumpulan pengusaha tersebut sepakat bahwa pengenaan cukai pada minuman berkarbonasi bertentangan dengan kebijakan pemerintah yang mendorong deregulasi untuk menumbuhkan dunia usaha.

Ketua Asrim Triyono Prijosoesilo mengatakan, dalam Undang-Undang cukai produk minuman tidak termasuk dalam daftar produk yang harus dikenakan cukai.

"Kami melihat minuman berpemanis atau berkarbonasi tidak masuk di sana. Karena konsumsinya rendah hanya 6,5 persen dari total asupan kalori," tuturnya di wilayah Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (15/12/2015).

Berdasarkan hal itu, Triyono juga mengaku yakin minuman berkarbonasi tidak bukan merupakan satu-satunya asupan yang menyebabkan penyakit tidak menular (PTM) seperti obesitas dan diabetes. Pasalnya ada beberapa kategori makanan yang juga menyebabkan PTM.

"Selain itu gaya hidup yang tidak baik dan pola diet yang salah juga menyebabkan PTM. Jadi tidak benar kalau hanya minuman berkarbonasi," imbuhnya.

Senada, Ketua Gapmmi Adhi S Lukman mengatakan, wacana tersebut tentu akan menambah beban baru bagi pelaku industri minuman khususnya. Bahkan hal tersebut diangga sebagai diskriminatif bagi industri minuman.

"Ini tentunya menjadi keprihatinan industri. Cukai dikenakan secara diskriminatif akan melukai konsumen dan memberikan dampak negatif pada industri serta iklim investasi," tegasnya.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement