Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hadapi MEA, Jumlah Insinyur RI Kalah dengan Malaysia

Hendra Kusuma , Jurnalis-Kamis, 31 Desember 2015 |14:51 WIB
Hadapi MEA, Jumlah Insinyur RI Kalah dengan Malaysia
Ilustrasi : Shutterstock
A
A
A

JAKARTA - Ketua Umum Persatuan Insinyur Indonesia (PII) Hermanto Dardak mengatakan, Indonesia masih kekurangan banyak tenaga ahli yang dapat bersaing pada Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA).

MEA sendiri, sesuai dengan kesepakatan negara-negara ASEAN, akan dimulai pada awal 2016 atau esok hari. Masih kurangnya tenaga ahli seperti insinyur asli Indonesia disebut masih menjadi salah satu kendala.

Hermanto mengatakan, sampai saat ini jumlah calon insinyur sekira 750 ribu orang. Namun, dari total perkiraan tersebut tidak semuanya memiliki sertifikat. Sehingga, jika dikalkulasikan dari hampir 1 juta orang hanya sekira 3.000 orang yang menjadi insinyur.

"Kalau dibilang kekurangan insinyur, itu jelas, itu masih kecil jika dibandingkan negara lain di ASEAN yang rata-rata di atas 4.000 orang," kata Hermanto di Jakarta, Kamis (31/12/2015).

Hermanto mengungkapkan, masih kurangnya insinyur di Indonesia memang karena generasi muda bangsa yang kurang meminati sektor tersebut. Sebab, dari 750 ribu calon insinyur hanya sekira 15 persen jika dibandingkan dengan minat-minat generasi muda di negara-negara ASEAN lainnya.

Menurut Hermanto, untuk Korea Selatan masih sekitar 33 persen, Malaysia 24 persen, Vietnam 25 persen dan China sebesar 38 persen.

Oleh karena itu, lanjut dia, PII ke depannya akan memberikan kemudahan bagi para calon insinyur begitupun pada proses sertifikasinya. Pasalnya, total insinyur yang dimiliki oleh Indonesia hanya sekira 10 ribu orang.

"Kita akan dokumentasikan setiap mega proyek yang kita buat, kita kenalkan ke siswa SD, SMP, SMA jadi mereka bisa tau peluang dan daya tariknya," tukasnya.(rai)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement