“Selain itu, untuk mendukung pembangunan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) di Kertajati Majalengka yang belum bisa sepenuhnya menampung industri berat,” jelas Susanto.
Dia juga meyakinkan, pelabuhan internasional paling memungkinkan dibangun di Indramayu. Pasalnya, letak Indramayu sangat strategis.
Selain dapat mendukung pengoperasian BIJB, juga mendukung kawasan industri di Jabodetabek yang kini sudah mulai jenuh. “Survei sudah kami lakukan, lahan Perhutani pun sudah bisa dipakai setelah ada perubahan status dari hutan lindung menjadi hutan produksi. Namun, memang kami masih menunggu keputusan pemerintah pusat,” tutupnya. (Tomi indra)
(Rani Hardjanti)