Kemudian, alat untuk mengukur karat atau kerak dari pipa terutama yang digunakan di sektor migas. Menurut Bachder, alat tersebut hasil kerja sama dengan Jepang.
"Ada dua unit, satu di Jakarta, satu lagi di Bandarlampung," kata dia.
Pihaknya sudah menandatangani nota kesepahaman dengan Pertamina untuk pemantauan kerak dan karat pipa ini.
Selain itu, pihaknya juga tengah menunggu hasil rakitan alat untuk mengetahui kadar minyak di blok-blok migas yang ada. "Alatnya seharga Rp40 miliar, sekarang lagi dirakit di Perancis, hasil kerja sama dengan Kanada dan Tiongkok," ujar Bachder.
Ia menegaskan, Sucofindo tidak khawatir dengan MEA. Ia yakin dengan meningkatkan kualitas pelayanan dan SDM, Sucofindo mampu bersaing dengan kompetitor.