Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Hortindo Penuhi 60% Pangsa Pasar Benih Nasional

Hendra Kusuma , Jurnalis-Rabu, 17 Februari 2016 |15:28 WIB
Hortindo Penuhi 60% Pangsa Pasar Benih Nasional
Ilustrasi : Okezone
A
A
A

JAKARTA - Asosiasi Produsen Benih Holtikultura Indonesia (Hortindo) mengakui baru bisa memenuhi 60 persen kebutuhan benih dari total yang dibutuhkan secara nasional yakni sekitar 4.000 sampai 4.500 ton benih holtikultura.

Ketua Umum Hortindo Aprizal Gindow mengatakan, total kebutuhan benih tersebut berasal dari 200 jenis tanaman holtikultura.

"Ini lebih banyak ke sayuran, ada sekitar 200 jenis tanaman varietasnya, Kebutuhan benih secara nasional, hortindo 60 persen, di 2015," kata Aprizal di Jakarta, Rabu (17/2/2016).

Aprizal menyebutkan, pada 2015 telah terjadi peningkatan produksi benih hampir 30 persen sampai 35 persen jika dibandingkan dengan produksi beni di 2014. Dari total produksi, ada lima jenis produk holtikultura yang memiliki harga tinggi.

Pertama, kata Aprizal, adalah jagung manis, kedua timun, ketiga melon, keempat tomat, dan yang kelima adalah cabai. Sedangkan produksi benih, yang paling banyak kangkung dan kacang panjang.

"Tapi sepanjang 2015 pangsa pasar turun 5 persen, karena musim kering berkepanjangan," tambahnya.

Akan tetapi, kata Aprizal, dengan turunnya pangsa pasar benih di 2015, kelebihan stok benih di 2015 akan dipergunakan untuk memenuhi pangsa pasar benih di 2016 yang diprediksi meningkat sekitar tujuh persen.

"2016 kita memprediksinya naik, tapi ini sedikit sekitar 5-7 persen dari 2015, tapi setidaknya sama dengan pangsa pasar 2014," tukasnya.

Dapat diketahui, potensi pasar industri hortikultura Indonesia sangat tinggi. Selain jumlah penduduk yang besar, penduduk kelas menengah yang saat ini mencapai 56,5 persen dari total penduduk Indonesia yang hampir mencapai 250 juta jiwa.(rai)

(Rani Hardjanti)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement