CEO Monsanto Indonesia Mauricio Amore mengatakan, pertumbuhan produksi benih jagung hybrida Monsanto mencapai 10 hingga 15 persen per tahun. Monsanto memiliki pabrik di Mojokerto dengan luas lahan 7.000 hektare dan kapasitas produksi 14.000 ton. Tahun lalu, perusahaan memproduksi 6.500 ton benih jagung hybrida.
"Saat ini ada 25.000 petani kami yang tersebar utamanya di Jateng dan Jatim, dan akan terus ditambah untuk kebutuhan benih domestik dan ekspor," katanya dalam keterangan tertulis, Selasa (3/3/2015).
Perusahaan menginvestasikan USD15 juta hingga USD20 juta per tahun demi mengejar pangsa pasar domestik hingga 25 persen. Pihaknya optimistis, meski harga komoditas global mengalami tren penurunan, hal tersebut tidak berdampak signifikan pada penjualan benih jagung lokal miliknya.
Kenaikan pertumbuhan akan disinergikan dengan komitmen perusahaan untuk mendukung kenaikan produktivitas jagung milik petani. Setelah mengembangkan program pemberdayaan petani jagung di Mojokerto, Jawa Timur, perusahaan benih asal Amerika Serikat (AS) itu kembali akan menggelar program serupa di Pak-Pak, Sumatera Utara.