Program itu, sejalan dengan komitmen perusahaan dalam menumbuh kembangkan agrobisnis yang berkelanjutan, perusahaan terus memberi pemahanan kepada petani tentang pertanian berkelanjutan, dan mencegah deforestasi hutan.
"Nantinya produktivitas petani yang kami suplai benih jagung hybrid DK bisa naik hingga 12 ton per hektare dari 5 ton per hektare. Penghasilan petani pun bisa mencapai Rp3 juta per bulan," ungkapnya.
Sebelumnya, perusahaan mengadakan program pemberdayaan 100 petani di Mojokerto, Jawa Timur, di lahan seluas 50 hektare. Program tersebut membantu petani meningkatkan produktivitasnya. Produktivitas naik 14 persen menjadi 7,97 ton per hektare dengan tambahan penghasilan Rp 2,9 juta per hektare.
"Kami menjaring petani sebagai mitra kami. Kami memastikan kepada petani ketersediaan benih dan kualitas yang bagus untuk memastikan bisnis berkelanjutan kami," ujarnya.
Tercatat, Monsanto Indonesia memproyeksikan dalam dua tahun ke depan kapasitas terpasang pabrik benih jagung hybrid yang dimiliki akan mencapai full capacity atau sebanyak 14.000 ton dari kapasitas terpasang sebesar 10.000 ton.
(Rizkie Fauzian)