JAKARTA - Beberapa perusahaan tambang sejak tahun lalu banyak yang melakukan diversifikasi usaha ke sektor properti. Hal ini dilakukan mengingat pertambangan tak lagi menjadi sumber pendapatan utama lantaran harga komoditasnya terus anjlok.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Direktur PT Sentul City Tbk (BKSL) Keith Steven Muljadi memandang itu bukan dijadikan suatu semakin ketatnya kompetisi di dalam industri properti, melainkan akan mampu menjadikannya suatu peluang guna menjalin kemitraan.
"Kita welcome sekali, kalau ada pemain lain, itu peluang menjalin kemitraan, bukannya kompetisi tapi sinergi," ucapnya dalam IDX Channel, Jakarta, Senin (7/3/2016).
Dia menyampaikan, diversifikasi usaha yang dilakukan perusahaan pertambangan tersebut dinilai akan mampu memberikan efek berganda (multiplier effect) yang sangat besar sekali, terutama bagi perekonomian Indonesia.
"Bagus sekali. Memang diversifikasi ini penting di mana mereka yang di sektor tambang atau oil and gas masuk ke situ, bagus untuk negara. Karena multiplier effect sektor ini besar sekali," jelas dia.
Selain itu, masih kata dia, dengan masuknya pemain usaha baru dalam sektor properti, juga akan membuat harga tanah melonjak. Hal ini lah yang sudah diantisipasi oleh pihaknya dengan telah melakukan akuisisi lahan di beberapa kawasan Selatan Jakarta.
"BKSL mempunyai suatu aset besar sekali. Kalau ada pemain lain yang masuk, misalnya Tangerang, Serpong nilai tanah besar sekali atau akan melonjak," pungkasnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(rzk)