JAKARTA - Sepanjang 2015, sektor properti masih tergolong melambat. Bahkan, perlambatan ini masih terjadi hingga kuartal I-2016.
"2016 masih terjadi perlambatan, masih jadi periode perlambatan," ujar Associate Director Research Colliers International Indonesia, Ferry Salanto, Jakarta, Rabu (6/4/2016).
Meski demikian, dia mengatakan, pada semester II-2016 akan terlihat ada pergerakan pertumbuhan pada sektor properti di Indonesia. Sebab, properti sangat erat kaitannya dengan pertumbuhan ekonomi. (Baca juga: Pertumbuhan Pasar Properti Kelas Menengah Atas Masih Lambat)
Dia meyakini, seiring pertumbuhan ekonomi yang disebut-sebut akan terjadi pada tahun ini, maka itu akan beriringan dengan kebangkitan sektor properti.
"Tapi semester II nanti kita akan lihat ada pergerakan. Kenapa? Karena properti sangat berkaitan erat sama pertumbuhan ekonomi. Dibuktikan secara statistik juga," tuturnya.
Perlambatan yang terjadi pada sektor properti, kata dia, terutama terlihat pada sektor perkantoran, di mana permintaan terhadap ruang kantor menurun cukup signifikan. Kemudian pula diikuti oleh harga-harga sewanya yang turut terkoreksi. (Baca juga: Pelonggaran Moneter dan Prospek Emiten Properti)
"Kuartal II-2015 pertumbuhan ekonomi hanya di bawah 4,7 persen, berkorelasi turunnya sektor properti terutama office permintaan ruang kantor menurun cukup signifikan. Kemudian juga harga-harga rental juga mengalami koreksi," pungkasnya.
(Rani Hardjanti)