Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bos Asuransi Astra Angkat Bicara soal Panama Papers

Martin Bagya Kertiyasa , Jurnalis-Sabtu, 23 April 2016 |13:24 WIB
Bos Asuransi Astra Angkat Bicara soal Panama Papers
Foto: CEO Asuransi Astra Buana oleh Martin B Kertiyasa
A
A
A

YOGYAKARTA - Terungkapnya data Panama Papers terkait penggelapan pajak memang menyeret beberapa nama besar, seperti pesepakbola Lionel Messi dan politikus penting. Bahkan, beberapa nama pengusaha, pejabat bahkan perusahaan di Indonesia ikut tercatat.

Salah satu perusahaan yang terdapat di daftar tersebut adalah Grup Astra. CEO Asuransi Astra Buana Santosa menjelaskan, Special Purpose Vehicle (SPV) yang kemudian menjadi masalah tersebut merupakan perusahaan onshore yang dibentuk kala krisis 1998.

"Dulu utang kita itu USD1 miliar ditambah Rp1 triliun. Kurs waktu itu melonjak dari sekira Rp2.000 ke Rp13.000 per USD, kita sampai pusing bagaimana bayarnya," kata dia kepada Okezone di Yogyakarta.

"Akhirnya dibuatlah perusahaan itu untuk restrukturisasi utang. Jadi kita terbitkan bond, nanti dia yang beli. Karena kalau di Indonesia kita kena pajak berganda," jelasnya.

(Baca Juga: Panama Papers Bocor, Negara G20 Siap Perangi Pengemplang Pajak)

Menurut dia, dalam sebuah bisnis mendirikan perusahaan offshore memang tidak melanggar hukum. "Yang jadi masalah tujuan dari penempatan itu. Kalau untuk money laundring itu baru jadi masalah. Mereka juga sudah tau kok kalau ini SPV, jadi pajak yang dikenakan kecil," tambah pria yang tengah gencar mempromosikan twitternya @snt4online tersebut.

Dia melanjutkan, hal ini tidak berbeda dengan kasus perbedaan Upah Minimum Regional (UMR) yang ada di setiap daerah. Perusahaan, tentu akan memilih UMR yang murah agar mendapatkan margin yang lebih besar.

"Jika UMR di Jakarta Rp3,5 juta, lalu di Jawa Timur masih kurang lebih Rp1,5 juta, lalu saya pindahin pabrik ke Jawa Timur, apakah saya melanggar aturan? Kan tidak. Jadi prinsipnya sama seperti itu, asal tujuannya bukan menyimpan duit hasil kejahatan," terangnya.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement