JAKARTA - Seorang pemimpin memang harus melakukan inovasi, namun tidak jarang inovasi tersebut menjadi gagal. Hal ini yang menyebabkan pencetusnya di anggap sebagai orang bodoh, lantaran membawa perusahaan pada kerugian.
"Jadi visioner dan kebodohan itu memang bedanya hanya di hasil. Kalau akuisisi berhasil, wah pasti dibilang visioner orang ini, tapi kalau jeblok pasti dibilang, wah bodoh pilihan akusisinya ini," kata CEO PT Asuransi Astra Buana Santosa kepada Okezone. [Baca juga: Kisah CEO Asuransi Astra dan Tips Suksesnya]
Dia pun berbagi kisah tentang Andrew Groove, seorang CEO di Intel pada periode 1980-an, yang baru saja meninggal Maret kemarin. Santosa mengisahkan, Intel awalnya besar bukan karena memproduiksi prosesor. Pada periode 1960-1970, Intel merupakan perusahaan yang bermain pada memory computer mainframe.