YOGYAKARTA - Terungkapnya data Panama Papers terkait penggelapan pajak memang menyeret beberapa nama besar, seperti pesepakbola Lionel Messi dan politikus penting. Bahkan, beberapa nama pengusaha, pejabat bahkan perusahaan di Indonesia ikut tercatat.
Salah satu perusahaan yang terdapat di daftar tersebut adalah Grup Astra. CEO Asuransi Astra Buana Santosa menjelaskan, Special Purpose Vehicle (SPV) yang kemudian menjadi masalah tersebut merupakan perusahaan onshore yang dibentuk kala krisis 1998.
"Dulu utang kita itu USD1 miliar ditambah Rp1 triliun. Kurs waktu itu melonjak dari sekira Rp2.000 ke Rp13.000 per USD, kita sampai pusing bagaimana bayarnya," kata dia kepada Okezone di Yogyakarta.
"Akhirnya dibuatlah perusahaan itu untuk restrukturisasi utang. Jadi kita terbitkan bond, nanti dia yang beli. Karena kalau di Indonesia kita kena pajak berganda," jelasnya.
(Baca Juga: Panama Papers Bocor, Negara G20 Siap Perangi Pengemplang Pajak)