KULON PROGO - Limbah kayu biasanya hanya dibuang atau sebagai kayu bakar, namun di tangan pemuda asal Madigondo, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo, Yogyakarta justru disulap menjadi kerajinan pelengkap fashion yang eksotis dan bernilai ekonomis tinggi. Bahkan diminati hingga mancanegara.
Biasanya kita menggunakan jam tangan berbahan logam, karet ataupun plastik, namun jam tangan pelengkap fashion inipun tak kalah menarik bagi siapa saja yang memakainya.
limbah kayu jati, mahoni, sonokeling hingga nangka yang banyak tumbuh di kawasan pegunungan menoreh, disulap menjadi aneka kerajinan unik dan inovatif oleh industri rumahan milik kakak beradik Furqon Asis dan Iyos Pramana.
Proses pembuatan jam tangan yang diberi merk Furqan Wooden Watch inipun dilakukan secara manual. Sehingga setiap detail jam buatan Furqon dan Iyos ini semakin terlihat eksotis.
"Konsep kita jam tangan kayu, ide awal karena banyak limbah kayu di tempat saya, apalagi kakak saya dulu usaha mebel sehingga banyak limbah kayu, ekperimen membuat jam tangan sekitar 1 tahun untuk menguasai pembuatan jam tangan secara sempurna," ujar Furqon.
Pembuatan kerajinan jam tangan kayu inpun tidak begitu sulit, hanya perlu ketelatenan dan ketelitian tinggi. Pertama potongan-potongan kayu sisa industri ini dipilah sesuai corak dan warna yang kita inginkan. Barulah potongan kayu ini diukur menyesuaikan pola potongan bagian dari jam tangan.
Kayu yang telah berukuran kecil ini kemudian di bor pada bagian sisi-sisinya yang nantinya akan dipasang pen berbahan stainless steel sebagai penyambung antar bagian jam tangan. Barulah setiap bagian dipotong mengikuti pola dan kemudian dihaluskan menggunakan gerinda.
Potongan inipun kemudian disatukan sesuai urutan dan dipasang pen hingga membentuk jam tangan dan pemasangan mesin jam seperti pada umumnya//
Tidak hanya jam tangan, Furqon dan Iyos juga mengajak sejumlah pemuda di desa Madigondo ini untuk terlibat langsung membuat kerajinan lain seperti kacamata kayu yang kini sudah mulai dipasarkan ke sejumlah daerah di Indonesia.
Bahkan beberapa produk berupa jam tangan dan kacamata kayu ini, sudah mulai dipesan beberapa penggemar fashion dari sejumlah negara seperti Malaysia, Philipina, Hongkong hingga belanda terakhir jam tangan ini juga dipesan oleh duta besar dari Rusia.
Kacamata berlabel vellew yang kebanyakan dipasarkan secara online ini pun semakin laris manis. Untuk kacamata berbahan kayu ini dijual iyos mulai Rp200 ribu hingga Rp1 juta, sementara untuk jam tangan dijual antara Rp750 ribu hingga Rp2 juta per unit, tergantung bahan dan tingkat kerumitan pembuatannya.
dirintis sejak januari 2015 lalu, produksi jam tangan dan kacamata kayu ini terus diminati. Bahkan untuk memenuhi pesanan kacamata dan jam kayu dia pun kewalahan.
(Fakhri Rezy)