Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Pajak Properti Mewah Tekan Penjualan Cowell di 2015

Widi Agustian , Jurnalis-Senin, 30 Mei 2016 |21:01 WIB
Pajak Properti Mewah Tekan Penjualan Cowell di 2015
Ilustrasi: Shutterstock
A
A
A

JAKARTA - Perusahaan pengembang properti PT Cowell Development Tbk (COWL) menyebutkan aturan penjualan atas barang mewah (PPnBM) cukup mempengaruhi penjualan propertinya.

Presiden Direktur Cowell Development Edhi Sutanto mengatakan, pada 2015, meskipun muncul berbagai kebijakan Pemerintah dan Bank Indonesia (BI) yang sangat mempengaruhi kinerja Perseroan, tetapi perseroan mampu menyiasati dengan baik sehingga masih dapat membukukan pertumbuhan bisnis pada tahun 2015.

Dia melanjutkan, meskipun BI Rate telah turun menjadi 7,5 persen pada Februari 2015, tetapi aturan PPnBM sebesar 20 persen yang dikenakan untuk berbagai produk properti, yaitu rumah, apartemen, kondominium dan sejenisnya yang bernilai hingga di atas Rp10 miliar tetap mempengaruhi penjualan Perseroan secara signifikan. Demikian pula, kebijakan BI yang mengatur Loan to Value (LTV) ratio juga turut mempengaruhi penjualan para pengembang properti.

“Pasalnya, kebijakan ini mengakibatkan para investor menahan diri untuk membeli berbagai unit properti yang ditawarkan Perseroan,” jelas dia dalam keterangan tertulisnya di Jakarta.

Direktur Coldwell Darwin F Manurung menyatakan, bahwa 2015 adalah tahun yang penuh dengan tantangan bagi berbagai bidang bisnis di Indonesia. Kendati demikian, Perseroan masih mampu mencatat pertumbuhan kinerja yang cukup baik.

“Hal itu terlihat dari angka penjualan dan pendapatan usaha yang diperoleh Perseroan sebesar Rp583,30 miliar pada tahun 2015 atau meningkat 3 persen dibandingkan pada tahun 2014 yakni sebesar Rp566,40 miliar. Adapun laba kotor Perseroan tumbuh 14,5 persen menjadi Rp381,80 miliar pada tahun 2015 dibandingkan dengan pada tahun 2014 sebesar Rp333,50 miliar,” kata dia.

(Rizkie Fauzian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement