Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kondisi Demografis Berubah, Masyarakat Perkotaan Pilih Apartemen

Fhirlian Rizqi Utama , Jurnalis-Jum'at, 03 Juni 2016 |05:21 WIB
Kondisi Demografis Berubah, Masyarakat Perkotaan Pilih Apartemen
Ilustrasi: Shutterstock
A
A
A

JAKARTA - DKI Jakarta terkenal dengan kesemrawutan lalu lintasnya. Hal tersebut membuat pengembang dan masyarakat memilih hunian vertikal. Tren hunian vertikal kini dianggap menjadi salah satu langkah dalam mengatasi minimnya lahan untuk tempat tinggal.

Seperti dikutip dari Property Report, Jumat (3/6/2016), kondisi tersebut bersamaan dengan kondisi infrastruktur dan demografis di Indonesia. Dimana terjadi pergeseran dari landed house menuju tempat tinggal vertikal khususnya bagi yang tinggal di kota besar.

"Mungkin Jakarta menjadi negara dengan lalu lintas terburuk di dunia, akibatnya penduduk kota kini lebih memilih sebuah townhouse atau apartemen untuk di tengah kota. Sedangkan untuk rumah tapak cenderung lebih diminati,” jelasnya Kepala Proyek Pemasaran Perumahan Jones LangSalle Indonesia Lukas Rowe.

Lukas mengatakan Indonesia memiliki 35 juta konsumen kuat, yang diharapkan tumbuh 145 juta di 2030.

Sementara itu, Colliers International Indonesia mengharapkan pasokan apartemen di Indonesia tumbuh menjadi 75.083 unit pada 2018. Tiga proyek apartemen diluncurkan di jakarta pada kuartal pertama tahun 2016, termasuk 164 unit mewah di The Residences di The St. Regis.

Pada tahun lalu, Council on Tall Building and Urban Habitat (CTBUH) menempatkan Indonesia sebagai negara dengan penyelesaian pembangunan gedung pencakar terbanyak di dunia kedua setelah China.

(Martin Bagya Kertiyasa)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement