Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Bangunan Tinggi Mampu Ciptakan Pola Kehidupan yang Sustainable

Fhirlian Rizqi Utama , Jurnalis-Jum'at, 17 Juni 2016 |12:27 WIB
Bangunan Tinggi Mampu Ciptakan Pola Kehidupan yang <i>Sustainable</i>
Foto: ctbuh
A
A
A

JAKARTA - Kota Jakarta menjadi kota yang menyelesaikan bangunan tinggi di atas 200 meter terbanyak kedua di dunia di 2015. Tercatat tujuh bangunan tinggi sudah dibangun di Jakarta.

Sementara kota lainnya di Asia, Nanjing, Nanning, dan Shenzen berada di posisi ketiga dengan masing-masing lima bangunan. Sementara China berada di posisi pertama sebanyak 62 bangunan. (Baca juga: Perwakilan Dewan Gedung Tinggi RI Bakal Diresmikan Juni)

Fenomena tersebut menjadikan Kota Jakarta mendapat tempat tersendiri pada peta pencakar langit di dunia. Terlebih lagi bagi Asia, yang menunjukkan bahwa geografi 100 bangunan tertinggi dunia telah bergeser ke Asia dan Timur Tengah.

Menurut Executive Director Council Tall Building and Urban Habitat (CTBUH) Antony Wood bangunan tinggi adalah bagian yang sangat penting untuk masa depan dalam menciptakan pola kehidupan yang berkelanjutan (sustainable).

"Sebagian besar melalui konsentrasi penduduk, ruang, penggunaan lahan, infrastruktur dan sumber daya, namun dalam banyak cara hal-hal tersebut hanyalah langkah kecil dalam sebuah perjalanan besar yang perlu dilewati untuk menjadi benar-benar berkelanjutan, dan menjadi kontributor positif kepada kota yang dihuni," kata Antony Wood, di Jakarta, forum diskusi bertajuk "Tall Buildings: Where Does Jakarta Stand in the Global Picture.

Antony melanjutkan, bangunan yang tergolong 'berkelanjutan' ialah bangunan yang memaksimalkan potensi koneksinya dengan iklim dan budaya, serta ekologi di mana bangunan itu berdiri.

Dari data yang dicatatkan oleh CTBUH, secara global tahun 2015 bisa dikatakan adalah tahunnya bangunan -bangunan supertall. Sebanyak 13 supertalls (bangunan setinggi 300 meter atau lebih) diselesaikan pada tahun 2015, yang menjadi rekor total tahunan tertinggi. Sejak 2010, jumlah supertalls di dunia telah berlipat ganda, dari 50 pada akhir tahun 2010 menjadi 100 pada akhir 2015. (Baca juga: Jaga Cagar Budaya, Yogyakarta Batasi Pembangunan Gedung Pencakar Langit)

Asia, menjadi pendorong utama bangunan pencakar langit yang diselesaikan pada 2015, dengan 81 bangunan yang mewakili 76 persen dari total 106 bangunan.

(Rizkie Fauzian)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita finance lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement