 
                
JAKARTA – PT Provident Agro Tbk (PALM) memproyeksikan produksi crude palm oil (CPO) pada 2016 akan meningkat dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan produksi tersebut didorong oleh penambahan luas kebun produktif dan mulai beroperasinya dua pabrik kelapa sawit baru yang selesai dibangun pada 2015.
Presiden Direktur PT Provident Agro Tri Boewono menjelaskan, sampai akhir 2015 perusahaan memiliki kebun sawit seluas 46.663 hektare (Inti dan Plasma), dengan jumlah kebun yang telah menghasilkan tandan buah segar (TBS) seluas 34.982 ha. Sementara sampai kuartal I-2016, dari total kebun yang sama, luas kebun yang menghasilkan TBS meningkat hingga 39.100 ha.
“Kami akan terus mengoptimalkan produktivitas kebun-kebun yang dikelola perusahaan dan plasma. Dengan fluktuasi harga CPO yang masih berlangsung, peningkatan produksi sawit dan CPO menjadi salah satu strategi perusahaan dalam menghadapi tantangan bisnis saat ini,” jelas Tri Boewono dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/6/2016).
Dia mengungkapkan, strategi perusahaan untuk mendorong laju produksi sawit dan CPO terbukti memberikan dampak positif. Sepanjang tahun 2015, produksi tandan buah segar (TBS) mencapai 449.080 ton atau meningkat 25 persen daripada tahun 2014 sebanyak 359.692 ton.
Sementara produksi CPO juga tumbuh 20 persen dari 102,176 ton (2014) menjadi 122.544 ton (2015). Pada Kuartal I-2016, produksi TBS mencapai 89.775 ton atau meningkat 4,5 persen dari periode yang sama tahun lalu. Produksi CPO pada Kuartal I - 2016 juga naik 39,6 persen menjadi 32.804 ton.
“Kami percaya dalam jangka panjang industri sawit akan terus bertumbuh secara positif, karena pasarnya akan semakin meningkat. Menghadapi situasi yang masih akan menantang ini, Provident Agro akan terus meningkatkan produktivitas dan melakukan efisiensi untuk meraih target yang optimal,” kata Tri menambahkan.
Sekretaris Perusahaan Provident Agro, Devin Antonio Ridwan menyampaikan bahwa pada tahun 2015, Perusahaan melalui dua anak usahanya telah menyelesaikan pembangunan dua pabrik kelapa sawit dengan masing-masing kapasitas sebesar 45 Ton TBS per jam, yang masing-masing di Kalimantan Barat dan Sumatera Selatan.
Perusahaan juga telah menyelesaikan pembangunan tangki penyimpanan CPO di Kalimantan Barat. ”Penyelesaian pembangunan kedua pabrik tersebut lebih cepat dari yang dijadwalkan, sehingga mendukung pencapaian produksi CPO yang lebih tinggi,” ucap Devin.
(Martin Bagya Kertiyasa)