JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menandatangani kesepakatan bersama dengan sejumlah pemerintah daerah dan pengembang properti untuk mengembangkan Kota Baru Publik Maja.
Penandatanganan kesepakan bersama tersebut dilakukan pada Senin, 27 Juni 2016 yang meliputi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Pemprov Jawa Barat, Banten, Bupati Bogor, Lebak, Tangerang, dan Wali Kota Tangerang Selatan, serta Perum Perumnas, Nusa Graha Perkasa, Hanson International, dan Mitra Abadi Utama. (Baca juga: Kementerian PUPR Sulap Maja Jadi Kota Publik Baru)
Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR Hermanto Dardak menjelaskan, pengembangan tersebut merupakan salah satu pengembangan proyek di sisi barat Jabodetabek.
Nantinya, kata Hermanto, kota publik Maja itu memiliki konsep pusat pertumbuhan berupa Kota Satelit Mandiri yang mengupayakan tersedianya sistem permukiman perkotaan yang berimbang dengan komposisi 1:2:3.
"Selanjutnya akan disusun masterplan dan development plan yang mencakup pembangunan jalan akses menuju Maja dari Pamulang dan Rangkasbitung sepanjang 58,35 kilometer," jelas dia, dalam sambutan saat Penandatanganan Kesepakatan Bersama Pengembangan Kota Baru Publik Maja, di Jakarta, Senin (27/6/2016).
Hermanto menambahkan, nantinya kota baru tersebut akan menerapkan prinsip Smart-Green and Inclusive City yang rencananya akan dihuni sekira mencapai 1,5 juta penduduk pada 2035.
Pengembangannya akan menerapkan Transit Oriented Development (TOD), Kota Baru Publik Maja juga memiliki basis ekonomi kawasan industri seperti Balaraja, Cikupa, Jayanti, dan Cikande, serta kawasan agro industri.
"Selanjutnya pelaksanaan pembangunan oleh pengembang dimulai dari Jalan Nasional di Pamulang dan Rangkas Bitung, di utara ada jalan nasional, di bawahnya ada jalan nasional Bogor menuju Rangkasbitung," paparnya.
Hermanto menambahkan, para pengembang juga diharapkan dapat menyediakan lahan yang dimiliki secara konsisten guna memenuhi kewajiban membangun rumah MBR bersubsidi dengan pola hunian berimbang lengkap dengan fasilitas sosial dan umum.
(Rizkie Fauzian)